Lelaki itu berdiri sambil melemparkan pandangnya keluar
jendela kereta yang tengah melaju. Menikmati pemandangan malam kota Jakarta
yang tak pernah mati. Sedang aku tengah duduk berseberangan dengan tempatnya
berdiri sembari menatap nanar wajahnya. Wajah itu, mengapa mengingatkanku pada
seseorang? Seseorang yang selalu ingin kutemui. Tentu saja, orang itu adalah
kau, Jingga. Hanya saja ia lebih tinggi dan badannya sedikit lebih ramping
darimu.
Kualihkan pandanganku begitu orang yang ku tatap sedari tadi mengganti
pandangannya ke dalam kereta. Sepertinya ia tak menyadari bahwa aku sempat
menatapnya. Entahlah, apakah wajahnya memang benar-benar mirip denganmu,
ataukah rinduku yang begitu kuat hingga fikiranku memantulkan wajah yang mirip
denganmu?


